Laman

Selasa, 10 Agustus 2010

Sepenggal Novelku...

Perjalanan yang panjang membuat seorang anak sekolah emosi dengan keadaan jalan yang begitu macet. Apalagi dengan ditambahnya razia bagi pengendara yang tidak memakai helm membuat suasana jalan menjadi lebih macet. Adit adalah seorang pelajar yang mempunyai rumah yang sangat jauh dari sekolahnya. Pergi sekolah dari Lhok Nga Sampe SMU negeri 3 Banda Aceh hanya dengan mengedarai Yamaha Vixion. Sebenarnya Adit tidak begitu ambil pusing soal rumahnya jauh, yang di kesali selama ini adalah jalanan yang begitu macet. Labi-labi yang begitu ugal-ugalan di jalan, belum lagi ditambah dengan mobil-mobil Fuso yang mengankut tanah berkeliaran di jalanan karena Banda Aceh sendiri sedang dalam pembangunan besar-besaran.


Adit masih mengendarai Vixionnya dengan santai karena jam masih menunjukan pukul 07:15 dan dia sudah sampai di daerah taman sari. Saat sedang santainya menikmati jalanan, di depan pendopo telah terjadi kemacetan. Ternyata ada mobil Fuso mengangkut tanah timbun tergulin di jalan. Akibatnya jalan tersebut menjadi macet akibat tertahan oleh Fuso tersebut. Adit yang dengan tampang pasrah hanya mampu berhenti di keramaian macet ini. Dan alhasil, dia tiba di sekolah pukul 8 lewat. Otomatis gerbang sekolah sudah ditutup dan Adit tidak diberi izin untuk masuk. Padahal harusnya di tidak terlambat. Dengan sedikit maki-maki, Adit pun meninggalkan sekolah dan memutuskan untuk pulang saja. Saat dia hendak menuju jalan raya. Dia melihat seorang gadis bertubuh kecil sedang berlari ke arah sekolah, dan yang membuat Adit terkejut, gadis tersebut berlumuran darah di baju sekolahnya. Adit langsung spontan memutar kembali haluannya ke arah sekolah karena penasaran dengan gadis tersebut.

Gadis tersebut terduduk di depan gerbang sekolah, tetapi tak ada seorang gurupun terlihat di depan sekolah. Mungkin para guru sedang sibuk mengajar dan mengurusi urusan-urusannya di kantor. Adit tanpa menunggu lagi langsung berlari ke tempat gadis tersebut setelah memarkir keretanya dengan asal-asalan.
“Kamu Kenapa?” tanya Adit kepada gadis yang sedang luka tersebut. Gadis itu hanya terlihat menangis manahan sakit. Terlihat bahwa tanyanya terluka parah, seperti terkena benturan keras dan tergores oleh sesuatu. Adit dengan cepat memanggil guru yang ada di sekolah, namun tak ada satupun yang merespone.
“Kalau begini terus, kamu bisa terinfeksi. Lebih baik kita ke UGD aja ya?” tanya Adit kepada gadis tersebut. gadis itu hanya mengangguk, Aditpun langsung memapah gadis tersebut menuju ke Vixionnya. Dengan sedikit mengebut, Aditpun membawa gadis terluka tersebut ke UGD yang tidak jauh dari sekolah.
Sesampai di Rumah Sakit Zainal Abidin, mereka pun bergegas langsung memasuki UGD. Dan tak lama gadis tersebut langsung di obati oleh Dokter dan beberapa pasien. Adit hanya menunggu di kursi depan UGD, sambil menunggu Adit bingung, sebenarnya apa yang terjadi kepada gadis tersebut sehingga dia bisa terluka parah seperti itu.
15 menit berlalu, gadis itu keluar. Ia mengatakan kalau dokter ingin mengatakan sesuatu. Maka Adit pun masuk ke dalam, disana dokter sedang menulis sebuah resep. Adit menghampiri dokter tersebut
“Ada apa Dok?” Adit yang bingung langsung bertanya kepada dokter.
“Kamu Pasti abangnya kan? Ini resep obat untuk dia agar lukanya tidak terinfeksi, dan untuk obat minumnya bisa langsung diminum sekarang agar rasa sakitnya agak berkurang, tetapi sepertinya adik kamu belum sarapan pagi. Jadi lebih baik kamu beri dia sarapan dulu baru minum obat ini” jelas dokter kepada Adit.
“Baiklah dok, saya mengerti” Jawab Adit. Adit pun keluar dengan sebuah resep. Mengahampiri gadis yang dia tolong, bahkan namanya saja Adit belum tahu. Gadis tersebut menunggu di sebuah kursi di taman Rumah Sakit. Gadis tersebut melihat ke arah Adit dan tersenyum manis. Lalu melambaikan tangannya. Adit pun dengan gegas menghampirinya.

***

“Kemana Seh Si Adit? Kok tiba-tiba hari ini gak sekolah? padahal kan hari ini kita bakal makan-makan di Ayam Lepas untuk ngerayain kemenangan Futsal kemarin” ujar Tiara kepada Doni dan Udin yang juga pemain futsal SMU 3.
“Waktu aku sms, gak dibalas. Mungkin dia lagi mengerjakan sesuatu yang penting mungkin?” Udin mencoba menenangkan situasi. Tiara dan Doni pun hanya mengangkat bahu. Tak lama guru jam ke 3 dan 4 pun masuk ke kelas mereka.



“jadi Dara tertabrak dengan Mobil Honda Jazz di simpang Surabaya?” Adit terkejut setelah mendengar cerita dari gadis yang bernama Dara tersebut.
“Iya, Orang yang nabrak lari gitu aja.” Ujar Dara yang sedang menikmati nasi gurih di kantin Rumah Sakit. Adit hanya geleng-geleng kepala melihat Dara yang begitu tenangnya padahal tangan kanannya terluka sangat parah. Bahkan harus di gantung dengan kain karena tanganya terkilir. Walapun tangan kanannya terkilir, Dara tetap makan dengan ceria walau menggunakan tangan kiri. Adit tersenyum melihat Dara, gadis yang tak sengaja ketemu di saat terlambat masuk sekolah. Dara melihat Adit terus tersenyum padanya, Dara pun membalik senyum ke Adit, senyum yang begitu manis membuat Adit terpana sebentar. Hati Adit begitu tentram melihat Dara tersenyum, senyum yang bagaikan senyum malaikat.
“Adit? Kok bengong? Ada yang salah di muka Dara ya?” tanya Dara yang heran kepada Adit, Adit terkejut hingga dia salah tingkah dan membuat Dara tertawa.
Sarapan pun selesai, Adit menyuruh Dara meminum langsung obatnya agar rasa sakitnya sedikit hilang. Lalu Adit mengajak Dara Pulang.

***

“Tiara! Tadi aku liat Adit boncengan dengan cewe, gak tau siapa!” ujar Dila kepada Tiara yang sedang asik menikmati ayam lepaasnya.
“Hah? Serius lo? Gak mungkin...” jawab Tiara yang masih kurang percaya dengan ucapan Dila.
“Beneran, aku liat tadi waktu aku datang telat. Adit boncengan ma cewek yang lagi berlumuran darah” Dila mulai memasang muka serius kepada Tiara. Tiara agak sedikit terkejut karena mendengar kata darah. “Apa mungkin Adit menabrak seseorang” pikir Tiara dalam hati. Maka tanpa menunggu lagi, ia pun langsung mengambil HPnya lalu mengirim sms ke Adit.

Bersambung...

2 komentar:

  1. membossankan...
    tapi lumayan..

    bahasa sastranya kurang bgt..

    BalasHapus
  2. sorry.. namanya juga baru belajar..

    Dini kan lebih berpengalaman...
    Mohon Diajari Donk..

    BalasHapus